Hai, Ma
Apa Mama
melihatku saat ini?
Sepertinya,
Mama selalu mengawasiku, ya?
Meskipun
yang kurasa hanya bayangmu di sisi
Tahu tidak,
Ma
Mengapa aku
yakin Mama ada di sisiku
Titisanmu
yang memberi keyakinan itu
Iya, anakku,
cucu kesayanganmu
Ne, ayo
masuk, pintu keretanya mau tutup
Ne, aku
suapi, ya
Ne, cucu
baru nenek lahir!
Ne, ayo
siap-siap, kita mau jalan
Sering kali
titisanmu berkata dengan bayang
Bayangan yang
tak pernah sekalipun nampak
Namun,
selalu berhasil membuatku tersenyum
Ah, Mama,
ternyata kita masih selalu bersama
Betapa beruntungnya
aku jadi anakmu
Meski hanya
sekadar bayang
Mama tetap
melindungiku
Terutama dari
laki-laki yang ingin melukai
Aku janji
Tak akan
kuberikan hati pada laki-laki yang Mama murkai
Jika dahulu
aku tidak melibatkan Tuhan atas pilihan hidup
Kali ini,
tak akan aku ulangi
Ma, jika
Mama dekat dengan Tuhan
Bisakah mintakan
restu-Nya agar aku diberi seseorang yang tulus
Seseorang seperti
Bapak yang selalu mengasihimu
Sosok laki-laki
setia hingga menunggumu dalam satu pusara
No comments: