Hmm sepertinya judul
di artikel ini sangat riskan dan sensitive untuk dibahas. Namun saya pribadi
sebagai wanita yang saat ini sudah memiliki suami ingin berpendapat tentang
PERSELINGKUHAN dari sudut pandang saya pribadi. Yahh jadi, jika nanti kalian
kebetulan membaca artikel ini dan berbeda pendapat dengan pemikiran saya,
jangan marah yah. Toh di artikel ini saya hanya menungakan pemikiran tentang
SELINGKUH versi saya dan dari apa yang saya lihat dan dialami oleh teman,
saudara, artis atau dari siapapun yang pernah/sempat saya tahu tentang
kisahnya, baik dari sisi yang menjadi *SELINGKUH, *PELAKU SELINGKUH atau *KORBAN
SELINGKUH. Jadi kita lebih baik berpikiran positif ajah yah, jangan marah-marah
atau kesel terus nanti cepet tua loch.. hihihihi. LETS READING...
Kira-kira apa yang
terbesit dibenak kalian jika ditanya soal SELINGKUH ?????
Sepertinya sih
jawabannya gini : Penghianatan, kekecewaan, benci, marah, kesal, tukang ngerebut
pasangan orang, sok kecakepan, perek dan semua kata kasar sepertinya akan
tertuju kepada SELINGKUH. yah ngga .. ?
Pernah berpikir bahwa
sehina itukah SELINGKUH ?
Bukannya SELINGKUH juga manusia biasa, sama-sama
memiliki perasaan sedih, perasaan marah, perasaan kesal, perasaan senang,
perasaan cinta dan perasaan kecewa. Tapi mengapa banyak orang memperlakukan
mereka seperti kotoran yang diinjak injak. Apa KORBAN SELINGKUH itu TUHAN yang
berhak memperlakukan SELINGKUH seperti binatang tanpa ampun ? Memprovokator
orang untuk membenci dan memusuhi SELINGKUH, meskipun mereka sama sekali tak
pernah tatap muka dan mendengar suara dari mulutnya.
Setiap pasangan baik wanita atau pria pasti akan
kecewa. Jika salah satu pasangannya benar-benar PELAKU SELINGKUH. Benar-benar
PELAKU SELINGKUH bukan hanya berteman akrab dengan lawan jenis lalu
dikatakan pelaku selingkuh. Menurut saya perselingkuhan itu adalah hubungan
dimana 2 orang (salah satunya sudah memiliki pasangan) merasa nyaman untuk
berbagi cerita, tertawa bersama tanpa ada paksaan, memperhatikan tanpa meminta,
berbagi duka sekaligus sedih tanpa ragu, tanpa malu, tanpa berpikir dan merasa
bahwa kehidupan ada hanya untuk mereka berdua. Bukan hanya sekedar ngobrol
akrab dan bercanda dengan lawan jenis ditengah teman-teman lainnya bisa
dikatakan perselingkuhan. Yah tanpa saya mengelak memang perselingkuhan
bisa terjadi dengan keakraban seperti itu. Tapi ingat sekali lagi, itu semua
tidak akan terjadi apabila kita mengerti pasangan kita masing-masing.
Pernahkah kalian sadari bahwa kehadiran
SELINGKUH berperan penting dalam keharmonisan/kehancuran sebuah hubungan
meskipun sudah dibina berpuluh puluh tahun. Keharmonisan ?? darimananya sih perselingkuhan berbuah harmonis,
kehancuran malah iyah. Pasti rata-rata berpendapat seperti itu.
Tapi pendapat saya
berbeda. Seharusnya kita berterima kasih kepada SELINGKUH karena kehadirannya
kita jadi tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasangan (kenapa pasangan
lebih memilih SELINGKUH bukan pasangannya). Kita akan bisa mengambil keputusan
besar dalam hidup (melepaskan pasangan PELAKU SELINGKUH atau mempertahankan
dengan lapang dada dan berjiwa besar). Jika memang pada akhirnya KORBAN
SELINGKUH memilih berpisah/mengakhiri hubungan, dia seharusnya berterima kasih
kepada SELINGKUH karena telah memperlihatkan siapa dan bagaimana sebenarnya
pasangannya. Tapi jika KORBAN SELINGKUH memilih untuk tetap bersama/bertahan
dengan pasangannya, diapun seharusnya tetap berterima kasih kepada SELINGKUH
karena dia jadi lebih mawas diri untuk bersikap dan berprilaku agar pasangannya
tidak terjerat kembali oleh SELINGKUH yang akhirnya kehidupan hubungannya akan lebih harmonis dibandingkan sebelum adanya SELINGKUH.
Siapa yang dapat mengelak hati dan perasaan suka
kepada seseorang, saya yakin tidak ada yang mampu mengelak. Tidak dapat
mengungkapkan perasaan suka mungkin bisa terjadi. Namun perlu diingat perasaan
suka kepada lawan jenis sangat alamiah. Perasaan suka itu yang terkadang
menjadi boomerang apakah rasa suka yang kita miliki akan membuat seseorang lain
sakit atau bahkan memberikan peluang seseorang untuk memilih jalan hidupnya lebih baik.
Itu tergantung dari masing-masing individu menyikapinya. Namun jika ternyata
orang yang sudah memiliki tetap membalas perasaan suka tersebut, yah jangan
salahkan siapa-siapa. Ini semua sudah menjadi garis yang dilingkarkan didalam
hidup oleh sang khalik (takdir). Apabila kita masih berada didalam jalan Tuhan
untuk menyikapi permasalahan ini, maka yakinlah bahwa apapun yang terjadi pasti
akan lebih baik dibandingkan kita tidak pernah mengalaminya. Namun apabila kita
mengikuti cara syaitan yaitu dengan menyikapi permasalahan ini dengan api amarah
yang bekobar, maka sebaiknya kita harus menyiapkan diri untuk kehilangan apa
yang pernah kita miliki.
Hmmm, saya tidak
berpihak kepada siapapun diantara SELINGKUH, PELAKU SELINGKUH atau KORBAN SELINGKUH.
Saya hanya berpendapat dan berpikir bahwa siapapun itu, mereka sama seperti
kita. Apa yang kita tanam, maka itu yang akan kita nikmati hasilnya. Jadikanlah
setiap permasalahan yang tengah dihadapi sebagai ladang pahala untuk diri kita.
Karena Tuhan akan selalu bersama kita, umatnya yang selalu berpikir dan
berprilaku positif.
OK sekian artikel
kali ini, semoga kita semua dapat dikuatkan oleh NYA untuk melewati segala
permasalahan. Aamiin ...
SEMANGAT … !!!!
Jakarta, 30 Januari 2015
-Dwi Noviyanti-
Catatan Kaki :
*SELINGKUH : Wanita atau Pria yang
memiliki perasaan/hubungan special kepada seseorang yang sudah memiliki
pasangan
*PELAKU SELINGKUH : Wanita atau pria yang
membalas perasaan SELINGKUH
*KORBAN SELINGKUH : Wanita atau pria
pasangan PELAKU SELINGKUH
No comments: