Umurku kembali terkikis...
Peristiwa demi peristiwa menemaniku disepanjang jalan dalam kurun waktu pengikisan umurku yang kembali berkurang 1 tahun. Berbagai makna hidup kini mulai melebur dalam diriku, menjadikan aku seorang wanita yang harus terus berpikir, bagaimana memaknai hidup untuk selalu memberi yang terbaik untuk orang-orang disekelilingku.
Aku terus memaknai arti kehadiran diriku yang terus terkikis waktu yang entah kapan akan diputus oleh sang pencipta. Fase dimana diriku tidak hanya menikmati hidup dengan kesenangan duniawi semata, kini aku mulai belajar untuk menghargai hidupku dengan berbagai ilmu yang aku dapat dari kekuatan alam raya tanpa menembus batas logika.
Terima kasih ya Allah, Engkau sungguh pencipta yang maha sempurna. Kekurangan didiriku Engkau sempurnakan dengan hadirnya sosok pasangan hidup yang Engkau ciptakan. Engkau begitu maha sempurna, mejadikan aku dan pasanganku melebur dalam sebuah bahtera rumah tangga yang telah Engkau rancang. Setiap konflik yang terjadi diantara kami merupakan bumbu pengunggah rasa untuk kami menikmati hidup bersama dalam suka maupun duka. Aku akan terus bersujud dan bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan ya Allah.
Tak terelakkan dan tak ada yang mampu membohongi diriku bahwa kenikmatan semua yang telah aku telan adalah berkat jasa kedua orangtuaku. Kini aku hanya mampu meraih bapakku sebatas do'a yang aku panjatkan. Kini aku harus berusaha untuk membahagiakan Ibuku dengan caraku. Entah dengan cacian/makian yang nanti akan menghujaniku atas usaha untuk membuat Ibuku bahagia. Semoga Ibuku mengerti..
Hidupku kini lebih bermakna atas hadirnya seorang pendamping yang begitu sabar membimbingku dalam setiap peristiwa penting. Hadirnya suamiku seperti udara yang mengelilingiku ditengah padang pasir yang gersang. Dia hadir memberi warna atas hitam putih kanvas yang telah aku nodai. Sosok yang demikian baik dimataku tidak akan terjamah olehku tanpa kehadiran Ibu mertuaku. Beliau berhasil mendidik anaknya dalam menjalani kerasnya hidup. Beliau memberi makna hasil dari sebuah perjuangan. Beliau menuntun kami untuk terus berjalan menghadapi rintangan yang akan kami lewati. Kini kehadiramu sangat berarti bagiku, aku seperti punya penerang dalam setiap langkah yang aku lewati dalam kegelapan.
Aku terus dan terus belajar menelaah hidup dari kisah pengalaman teman-temanku. Dari merekalah terkadang aku bercermin untuk melangkah/berhenti dalam mengambil keputusan. Mereka pula yang terkadang menjadi sumber inspirasiku dalam segala hal. Tanpa mereka sadari aku telah mengambil ilmu dari mereka.
Kini aku masih tegap berdiri diumurku yang baru. Harapanku hanya ingin menjadikan diri ini bermanfaat dan memberi cinta kasih bagi setiap orang yang berada disekelilingku.
Terima kasih Ya Allah Tuhanku yang selalu memberikan apa yang aku butuhkan.
Terima kasih ya Allah, Engkau sungguh pencipta yang maha sempurna. Kekurangan didiriku Engkau sempurnakan dengan hadirnya sosok pasangan hidup yang Engkau ciptakan. Engkau begitu maha sempurna, mejadikan aku dan pasanganku melebur dalam sebuah bahtera rumah tangga yang telah Engkau rancang. Setiap konflik yang terjadi diantara kami merupakan bumbu pengunggah rasa untuk kami menikmati hidup bersama dalam suka maupun duka. Aku akan terus bersujud dan bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan ya Allah.
Tak terelakkan dan tak ada yang mampu membohongi diriku bahwa kenikmatan semua yang telah aku telan adalah berkat jasa kedua orangtuaku. Kini aku hanya mampu meraih bapakku sebatas do'a yang aku panjatkan. Kini aku harus berusaha untuk membahagiakan Ibuku dengan caraku. Entah dengan cacian/makian yang nanti akan menghujaniku atas usaha untuk membuat Ibuku bahagia. Semoga Ibuku mengerti..
Hidupku kini lebih bermakna atas hadirnya seorang pendamping yang begitu sabar membimbingku dalam setiap peristiwa penting. Hadirnya suamiku seperti udara yang mengelilingiku ditengah padang pasir yang gersang. Dia hadir memberi warna atas hitam putih kanvas yang telah aku nodai. Sosok yang demikian baik dimataku tidak akan terjamah olehku tanpa kehadiran Ibu mertuaku. Beliau berhasil mendidik anaknya dalam menjalani kerasnya hidup. Beliau memberi makna hasil dari sebuah perjuangan. Beliau menuntun kami untuk terus berjalan menghadapi rintangan yang akan kami lewati. Kini kehadiramu sangat berarti bagiku, aku seperti punya penerang dalam setiap langkah yang aku lewati dalam kegelapan.
Aku terus dan terus belajar menelaah hidup dari kisah pengalaman teman-temanku. Dari merekalah terkadang aku bercermin untuk melangkah/berhenti dalam mengambil keputusan. Mereka pula yang terkadang menjadi sumber inspirasiku dalam segala hal. Tanpa mereka sadari aku telah mengambil ilmu dari mereka.
Kini aku masih tegap berdiri diumurku yang baru. Harapanku hanya ingin menjadikan diri ini bermanfaat dan memberi cinta kasih bagi setiap orang yang berada disekelilingku.
Terima kasih Ya Allah Tuhanku yang selalu memberikan apa yang aku butuhkan.
Terima kasih Ibuku yang telah menghadirkanku di dunia ini.
Terima kasih pendamping hidupku yang telah rela menjadikan waktumu untuk bersamaku. Terima kasih Ibu mertuaku karena telah memberi arti hidup dalam sebuah perjuangan.
Terima kasih saudara-saudaraku dan keluargaku, kalian telah mendo'akanku disetiap peristiwa penting yang telah aku jalani.
Terima kasih rekan-rekanku, sahabat-sahabatku dan teman-temanku yang selalu setia menemaniku, menjalani hidup dengan berbagi dalam berbagai hal.
Terima kasih karena kalian telah hadir didalam kehidupan dan telah mengukir kenangan dan pengalaman yang mungkin tidak akan terjadi tanpa kehadiran kalian.
Semoga do'a kalian diterima oleh Allah SWT dan kembali kepada diri kalian atas do'a tersebut. Aamiin ya robbal allaamiin..
Jakarta, 01 November 2014
DWI NOVIYANTI
No comments: